Minggu, 12 Oktober 2014

Memutar otak



Lalu saya memutar otak lagi, gimana saya bisa meningkatkan penghasilan, sebab jika terus dengan catering dan hanya berdua, maka tidak akan tercukupi, kami seolah kehabisan tenaga harus belanja, masak dan jalan kaki mengantarkan pesanan, belum lagi beres-beres rumah, capek minta ampun, akhirnya saya menutup usaha catering rumah, yang hanya bermodal brosur dan menunya juga lauk tempe tahu penyet, telor , lele, udang, plus sambal Dobrak yang di kombinasikan sehingga menjadi variasi menu.
Jadi , kalau anda bisa masak enak dan ada uang untuk untuk cetak brosur,katalog sudah bisa membuka catering bahkan dengan uang cash di depan, dulu ilmu saya masih terbatas belum di upgrade, seiring waktu terus belajar. 

Kemudian saya menemukan strategi bahwa setiap bisnis harus bertujuan dapat uang cash, bukan hanya penjualan, jadi ukuranya harus Cash is King.

Saat ada teman yang memiliki usaha catering di bogor, dan beliau menceritakan, bagaimana menghindari pembayaran catering mundur dari karyawan yang sudah menjadi langganan, sebab, dengan molornya pembayaran, menganggu untuk cashflow untuk belanja dan operasional, harian. akhirnya saya kasih saran, system paket per minggu , per 2 minggu dan per bulan di bayar di depan, ada beberapa yang keberatan, tapi banyak yang mau, karena sudah cocok dengan rasa masakan dan soal harga masih di anggap oke, dan yang paling penting edukasi ke kastemer. 

Terakhir saya dapat telpon, beliau bilang sudah bisa merasakan uang cash dari bisnis kateringnya. Alhamdulillah!.
            Jadi anda mau buka katering bermodal brosur dan katalog? Bisa!, pakai cara saya dan strategi klien yang sudah teruji. Ingat , saat bicara usaha makanan, yang paling penting adalah rasa masakan anda harus bisa diterima kastemer anda. Itu sudah modal utama. Dari rumah pun sudah bisa, apalagi anda yang punya motor , gak perlu capek jalan kaki, kayak saya dulu.

Buka usaha modal brosur photo copy



1.      Saya menjual paket harga yang terjangkau mulai Rp 6.000,- sudah termasuk sambal sebagai kekuatan yang saya tonjolkan, edukasi ke kastemer, sambal buatan kami, rasanya enak dan semua masakan tanpa MSG , ada 2 jenis sambal, yang bisa dipilih yaitu sambal bajak dan sambal korek.
2.      Paket nasi, saya lebih banyak, karena saya menyasar kalangan pegawai yang orientasi dalam makan siang, adalah nasinya banyak, ada lauk pauk, sayur dan sambalnya enak.
3.      Saya memberikan layanan antar sampai di tempat dengan telpon, dengan minimal pesan 3 bungkus
4.      Menu yang variasi dan bisa dipilih
5.      Di goreng dengan minyak bagus, bukan minyak curah atau bekas,(edukasi kastemer)
6.      Punya menu special, seperti cap cay, telur orak arik dengan harga terjangkau
7.      Di masak dengan cara higenis & halal
8.      Ada jaminan, sambal di buat fresh, bahkan saya katakana verbal, jika tidak enak gratis, mbak tapi kalo bohong, nanti sulit jodoh hehe, malah jadi gurauannya, ya ini enak pak, tapi kurang banyak sambalnya, waktu itu, tidak terpikir mending jualan sambal aja.

Kemudian, setelah membuat USP sederhana, saya membuat list target konsumen, Ingat berdasarkan pengamatan saya, tipe konsumen saya, yang penting nasi-nya banyak, ada sambal enak, maka segmentasi secara sederhana sebagai berikut :
1.      Radius sekitar 300-400 meter, kenapa kok cuman radius 400 meter dari rumah? Sebab, saat itu saya tidak punya kendaraan, jadi harus berjalan kaki mengantarkan makanan, atau naik angkot sempat sewa motor harian, tapi keburu di minta lagi. (Alhamdulillah aja J)
2.      Kemampuan daya beli segmen catering saya Rp 6000 – 10.000,-
3.      Karyawan alfamart, indomaret, SPBU, penjaga toko, karyawan cuci motor/mobil
4.      Fokus membidik karyawan, sebab tujuannya bisa berkelompok, misalnya ada karyawan bank yang sekali pesan, langsung minimal 5 orang, bahkan bisa 15 orang. (ingat, saya saat itu tidak memiliki kendaraan, sebab kalau yang pesan cuman 1-3 orang, bisa gak sanggup jalan).

Alhamdulillah, pesanan catering saya, di respon bagus, sejak pertama kali brosur di sebarkan sekitar 500 brosur photo copy, (ukuran A4 di bagi 4) . dalam sehari bisa menghasilkan uang bersih Rp 60 ribu kadang bisa Rp 100 ribu.
            Namun, hanya bertahan tidak sampai 3 bulan, bukan karena sepi order, tapi justru kebanyakan order, dan yang mengerjakan hanya saya dan istri, akibatnya saya dan istri terlalu capek, dan waktu itu masih punya hutang bank titil (rentenir) harian, hal ini yang menyebabkan saya percaya bahwa Riba itu bikin hancur dan tidak membawa keberkahan. Untuk hal ini, silahkan berdiskusi dengan saya dan saya sudah banyak bukti, serta merasakan hal ini

Sabtu, 11 Oktober 2014

Bermodal Ide, Mindset, Strategy & Action, Action , Action !



Kisah saya, bagaimana memulai bisnis atau usaha bermodal uang Rp 200.000 (dua ratus ribu) dan menghasilkan keuntungan Uang Cash 100 juta lebih, kurang dari 6 bulan. Dan anda,bisa pergunakan dengan penyesuaian untuk binis anda, karena ini adalah ilmu dan strategi Direct Response Business dan konsep Direct Response Marketing. Strategi Bisnis dengan Marketing yang berorientasi kepada hasil penjualan. Karena pada saat itu, saya membutuhkan uang cash setiap hari, maka strategi direct response yang saya pilih.
Jika anda saat ini anda bangkrut, banyak hutang, dan punya anak-anak yang harus tetap di kasih makan dan di cukupi uang sekolahnya , semoga kisah ini bisa member inspirasi. Saya tidak menjanjikan apa-apa, namun saya bisa pastikan anda pasti akan bisa bangkit dari keterpurukan jika anda punya keyakinan atau Iman kepada Allah swt, Tuhan Yang Maha Kuasa, serta bisa me-reset Mindset anda, untuk bangkit dan tidak menyerah dengan keadaan ini.
Saat kondisi saya terpuruk, bangkrut, kehilangan rumah, mobil, motor dan semua yang dulu pernah saya miliki, kemudian memutuskan untuk pindah dengan mengontrak rumah, gak punya apa-apa. Sedangkan saya punya anak laki-laki empat, yang anak nomer 3 dan 4 masih TK waktu itu dan yang besar baru masuk SMP dan yang kedua di SD.
Sempat bekerja di perusahaan sebagai Manager Marketing yang berhubungan dengan keuangan, namun saya memutuskan keluar, sebab kondisi waktu itu tidak mencukupi.
Usaha pertama kali sebelum yang lain lain adalah catering rumahan, karena istri bisa masak, maka saya dan istri waktu itu memutuskan untuk membuka usaha kuliner dengan bermodal brosur photo copy, sebab murah dibandingkan digital printing atau offset, dan lagi kondisi keuangan tidak memungkinkan untuk bisa asal keluar uang.
Saya, bersyukur karena di gembleng atau terbiasa menjadi penjual atau sales sejak masih SD, dan pengalaman saya di bidang Marketing dan Sales, yang membuat saya punya keyakinan bisa cepat bangkit, sebab dengan ilmu Marketing dan sales apapun bisa di ubah menjadi Uang, nanti akan saya jelaskan bahwa uang itu hanya ide, mindset, strategy dan action.
Saya dan istri membuat konsep paket menu makan siang saja, dengan harga mulai Rp 6000 – Rp 10.000,- . Sebelumnya saya sudah merumuskan USP maklum orang marketing jadi sudah terbiasa, harus menemukan sisi USP bisnis, dibanding kompetitor. USP atau Unique Selling Proposition adalah, keunikan bisnis dalam hal ini bisa, produk, layanan, harga, tempat , servis dan lain-lain. Intinya, yang membedakan catering saya dengan catering yang sudah ada duluan.
Bahkan USP yang kuat, itu di kombinasikan dengan Garansi, nanti saya jelaskan di bab lain, Berikut USP (Unique Selling Proposition) catering saya. (saya akan banyak cerita,tentang pentingnya USP & cara mempertajam USP di bab lain nanti)

Bisnis anda bukan di ukur dari banyaknya penjualan, tapi dari kenyataan Uang Cash yang anda miliki”

Pengaruh kemasan dalam membantu menjual



Sekali lagi Uang itu adalah Ide.
Lewat buku ini, ingin sekali saya bisa memberikan inspirasi, motivasi maupun strategi yang sudah teruji, untuk menghasilkan uang dan membangun bisnis.
Berikut bagaimana meningkatkan penjualan, salah satunya dengan packaging atau kemasan dan Rekomendasi produk

Saya pernah di tanya bagaimana meningkatkan usaha herbal yang cenderung bersaing harga, saya arahkan untuk melakukan perubahan pada packaging yang lebih eye catching dan menimbulkan ketertarikan yang kuat, makanya kalau mau bikin kemasan jangan langsung banyak, bikin 3 desain dan tunjukkan ke beberapa orang, mintai pendapatnya sebaiknya jumlah orang yang di tanya diatas 20 orang. Ambil pendapat terbanyak.

Kemudian dalam packaging atau kemasan tersebut, saya sarankan membuat kertas yang berisi rekomendasi, semisal begini isinya , Pelanggan yang membeli Madu Jeruk ini, juga membeli produk A, B, C .

Ini fungsinya mengingatkan kastemer siapa tahu, begitu membuka kertas dan membaca , langsung ingat bahwa sebelumnya memang pernah berpikir cari produk yang di rekomendasikan , bisa untuk diri sendiri, keluarga atau teman.

Dan ini sudah terbukti !