Lalu saya memutar
otak lagi, gimana saya bisa meningkatkan penghasilan, sebab jika terus dengan
catering dan hanya berdua, maka tidak akan tercukupi, kami seolah kehabisan
tenaga harus belanja, masak dan jalan kaki mengantarkan pesanan, belum lagi
beres-beres rumah, capek minta ampun, akhirnya saya menutup usaha catering
rumah, yang hanya bermodal brosur dan menunya juga lauk tempe tahu penyet,
telor , lele, udang, plus sambal Dobrak yang di kombinasikan sehingga menjadi
variasi menu.
Jadi , kalau anda
bisa masak enak dan ada uang untuk untuk cetak brosur,katalog sudah bisa
membuka catering bahkan dengan uang cash di depan, dulu ilmu saya masih
terbatas belum di upgrade, seiring waktu terus belajar.
Kemudian saya
menemukan strategi bahwa setiap bisnis harus bertujuan dapat uang cash, bukan
hanya penjualan, jadi ukuranya harus Cash is King.
Saat ada teman yang
memiliki usaha catering di bogor, dan beliau menceritakan, bagaimana
menghindari pembayaran catering mundur dari karyawan yang sudah menjadi
langganan, sebab, dengan molornya pembayaran, menganggu untuk cashflow untuk
belanja dan operasional, harian. akhirnya saya kasih saran, system paket per
minggu , per 2 minggu dan per bulan di bayar di depan, ada beberapa yang
keberatan, tapi banyak yang mau, karena sudah cocok dengan rasa masakan dan
soal harga masih di anggap oke, dan yang paling penting edukasi ke kastemer.
Terakhir saya dapat
telpon, beliau bilang sudah bisa merasakan uang cash dari bisnis kateringnya. Alhamdulillah!.
Jadi anda mau buka katering bermodal
brosur dan katalog? Bisa!, pakai cara saya dan strategi klien yang sudah
teruji. Ingat , saat bicara usaha makanan, yang paling penting adalah rasa masakan
anda harus bisa diterima kastemer anda. Itu sudah modal utama. Dari rumah pun sudah
bisa, apalagi anda yang punya motor , gak perlu capek jalan kaki, kayak saya
dulu.